Assalamualaikum dan Salam Sejahtera...
Bercakap soal lidah dan kata-kata...
Acap kali kita sesedap tekak saja lemparkannya...
Tapi, adakah lemparan kata-kata itu bisa diterima sebaiknya oleh yang mendengar?
Kita boleh cakap, berhenti salahkan angin jika ia berhembus tidak mengikut arah yang kita kehendaki...
Tapi bagaimana jika ianya angin kesilapan yang berhembus dari mulut dek kelancangan lidah kita?
Mohon maaf kepada yang terasa?
Perkataan maaf boleh dilafaz sebagai cagaran, tapi ia tidak boleh kembalikan masa yang telah dijual dengan kata-kata yang menyakitkan...
Maaf mudah diberi, tapi sukar mengubati...
Insan boleh memaafkan, tapi mustahil untuk melupakan...
Kita boleh speak our mind, tapi jangan jadikan ianya sebagai peluang untuk menghilangkan budi bahasa dan rasa hormat...
Berhenti jadikan madah, "kebenaran itu pahit" sebagai alasan untuk melampiaskan segala kata yang menyedapkan tekak, meruncingkan lidah...
Memang benar, kebenaran terkadang menyakitkan tetapi itulah yang mengindahkan hari muka...
Namun tidak semua kebenaran boleh disampaikan dengan kata-kata kelukaan...
Oleh itu, mind your words...
Be sure to taste your words before spit them out...
Because a bad wound heals, but a bad word doesn't...
Hal yang sama dengan berjanji...
Usah berjanji jika sekadar untuk menyedapkan hati yang mendengar...
Tetapi dalam janji yang ditabur, ibarat memberi beras dipenuhi belerang...
Tidak cukup dengan tidak ditepati, malahan ia membakar memusnahkan kepercayaan...